Selalu ada yang menarik dalam diri Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) saat melakukan gebrakan mengurai persoalan
Jakarta. Gubernur dan wakil gubernur itu selalu tampil apa adanya meski
mereka berdua adalah seorang pejabat Ibu Kota.
Seperti saat melakukan sidak dan menghadapi demonstran. Baik Jokowi dan
Ahok terlihat tenang. Tidak ada rasa takut, keduanya menghadapi dengan
tenang.
Atau saat sidak, karena ingin memastikan instruksinya benar-benar
dilakukan terkadang keduanya melihat secara detail. Alasan keduanya,
ingin persoalan Jakarta segera diselesaikan.
Terkadang, karena ingin memastikan secara detail persoalan, baik Jokowi
dan Ahok kerap bersikap nyentrik. Tindakan yang tak biasa dilakukan oleh
seorang pejabat.
Apa saja aksi nyentrik Jokowi dan Ahok?
1. Lesehan depan Balai Kota
Gaya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak berubah meski sudah menjadi
orang nomor satu di Jakarta. Sikap 'ndeso' yang selama ini dilakukan
bahkan terbawa ke Balai Kota DKI.
Seperti saat menerima mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Forum
Mahasiswa Teknik Sipil Jakarta (FMTSJ). Dengan memakai baju putih lengan
panjang, Jokowi mengajak para mahasiswa duduk di depan Balai Kota
sambil lesehan.
Di sana, Jokowi mendengar keluhan para mahasiswa. Ada empat tuntutan
yang dibawa oleh pendemo dalam pembahasan Kampung Apung kepada Jokowi.
Pertama, segera lakukan perbaikan di Kampung Apung. Kedua, segera
lakukan transparansi anggaran di seluruh unit kerja di Pemkot
Administrasi Jakarta Barat. Ketiga, copot dan adili oknum di Pemkot
Administrasi Jakarta Barat yang terbukti melakukan tindakan korupsi.
Keempat, segera benahi sarana dan prasarana yang tak layak di Jakarta
Barat.
Setelah mendengar keluhan, Jokowi kemudian menelepon Wali Kota Jakarta
Barat Burhanuddin. "Halo Pak, Pak saya lho dikeroyok banyak banget
mahasiswa, yang Kampung Apung, bisa nggak pompa ditaruh di sana? Yang
pompa portable bisa? Kemudian kalau masih ada anggaran, tolong tindak
lanjuti apa yang kurang di sana," kata Jokowi dalam percakapan dengan
wali kota Jakbar, Rabu (7/11).
Jokowi kemudian berjanji akan segera menyelesaikan persoalan di Kampung
Apung secepatnya. Setelah puas mendengar jawaban, mahasiswa mengucapkan
terima kasih lalu pamitan.
2. Naik tangga
Tidak hanya lesehan, Jokowi juga sempat naik tangga saat mengunjungi SDN
03 Rawamangun yang ambruk saat sedang dalam proses renovasi. Jokowi
menegaskan akan memberi sanksi kepada kontraktor jika terbukti lalai.
Mengenakan kemeja batik cokelat dan celana hitam, Jokowi melongok atap
tiga ruangan yang ambruk pada Selasa (6/11) malam itu. Dia juga sempat
mengelilingi lingkungan sekolah bahkan naik tangga untuk melihat lebih
dekat atap yang ambruk.
"Kami masih mencari tahu penyebabnya seperti apa, kalau memang ada
kesalahan pada pembangunan, kita akan blacklist pemborongnya. Kalau
terbukti salah akan kita berikan sanksi," ucap Jokowi.
Soal anggaran renovasi sebesar Rp 1,2 miliar, Jokowi mengatakan jumlah
itu bukan dikhususkan untuk renovasi empat ruangan saja, melainkan
seluruh bangunan sekolah. "Anggaran seperti itu biasa," ujarnya.
Kedatangan Jokowi di lingkungan tersebut disambut antusias warga.
Anak-anak dan ibu-ibu seperti biasa berebut untuk bersalaman, sebagian
lagi berfoto-foto.
3. Naik rakit
Saat mengunjungi wilayah banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta
Timur, beberapa waktu lalu, Jokowi sempat naik rakit di Sungai Ciliwung.
Jokowi melihat sungai dari dekat.
Dengan didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI,©Â Ery Basworo,
Jokowi terlihat tidak takut meski hanya naik rakit di tengah aliran
Sungai Ciliwung. Saat naik rakit, Jokowi juga mendapat perhatian dari
warga. Beberapa warga yang melihat langsung melambaikan tangan.
Sambil naik rakit, Jokowi melihat kumuhnya kawasan di bantaran Sungai
Ciliwung. Sungai itu masih banyak ditemukan sampah-sampah mengapung.
4. Naik reog
Kali ini cerita nyentrik Ahok. Saat melepas paguyuban reog
se-Jabodetabek di depan Balai Kota Jakarta untuk mengikuti Festival
Nasional Reog yang digelar di Ponorogo, Ahok sempat naik reog.
Ahok terlihat naik di atas kepala reog yang bergambar macan. Kemudian
sambil di arak keliling depan Balai Kota. Ahok sendiri terlihat senyum
dan sesekali melambaikan tangannya.
Menurut dia, reog adalah kesenian unik dan perlu dilestarikan. "Jangan sampai ini diklaim negara lain, " ujarnya.
5. Orasi di atas mobil boks
Saat kedatangan ribuan buruh yang menuntut kenaikan upah minimum
provinsi (UMP), Ahok langsung menemui di depan Balai Kota Jakarta.
Mantan bupati Belitung Timur itu bahkan ikut orasi di depan ribuan
buruh.
Dengan berpakaian dinas, Ahok langsung naik di mobil boks yang
dilengkapi pengeras suara. Ahok mengatakan, pihaknya sedang rapat
membahas apa yang menjadi tuntutan buruh. "Kami sedang membahas upah
buruh, kartu pintar dan kartu sehat," kata Ahok waktu itu.
Padahal cuaca saat itu sedang terik. Tapi Ahok tetap berbaur dengan buruh dan bersalaman.
6. Mengendarai moge
Usai mengikuti apel siaga bencana banjir di lapangan Monas, Jakarta
Pusat, pada Selasa (6/11) lalu, Ahok menjajal motor gede milik Dinas
Perhubungan (Dishub) DKI. Motor yang digunakan untuk mengawal gubernur
dan wakil gubernur itu dijajal Ahok.
Dengan menggunakan pakai dinas, Ahok tampak gagah mengendarai moge tersebut. Ahok lalu melajukan moge itu beberapa meter.
Menurut Ahok, tidak mudah mengendarai moge. Butuh keahlian khusus. "Harus hati-hati, karena mahal motor ini," ujar Ahok.
Sumber : Merdeka.com