Ilustrasi : techworldindia.org
PMN Share - Dosen Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya (UB) Malang Eko Sakti menciptakan aplikasi software dalam bentuk windows phone mobile. Aplkikasi yang diberi nama Never Write ini mampu membuat catatan tanpa harus menulis.
"Aplikasi ini baru pertama di Indonesia karena mampu mengubah speech bahasa Inggris menjadi bentuk teks," kata Eko Sakti, seperti yang disampaikan melalui rilis yang diterima Okezone, Jumat (21/12/2012).
Menurut Eko, ide pembuatan aplikasi software tersebut bermula ketika dirinya mengikuti program Daad Summer School di Bali yang bentuk pengajarannya menggunakan Bahasa Inggris. Saat itu dirinya berusaha mencatat, namun karena terlalu cepat, maka selalu tertinggal. Alhasil, saat di rumah, dia membuka catatannya dan merasa tambah bingung.
Karena itu, dia memutar otak untuk membuat aplikasi yang bisa mengubah bahasa verbal ke tulisan. Aplikasi tersebut, katanya, dapat di-upload ke ever note dan dapat diakses pada tempat lain. Bahkan, jika mobile phone tempat kita menyimpan data tertinggal di suatu tempat, maka kita masih bisa mengaksesnya di rumah atau di tempat lain.
"Keunggulan lain aplikasi ini juga tidak ada batasan dalam memasukkan jumlah kata. Sehingga, bisa digunakan sebagai subtitle film yang nantinya bisa dirubah dalam Bahasa Indonesia," paparnya.
Aplikasi yang diciptakan oleh Eko sukses meraih juara pertama dalam kompetisi Nokia Lumia Apps Olympiade yang yang berlangsung dari pertengahan November lalu. Dalam kompetisi itu, terdapat 428 developer peserta dari sekitar 40 kampus yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari seluruh peserta, terpilih 54 finalis dan 20 pemenang. Para pemenang mendapat medali emas dan diberi "dukungan" oleh Nokia berupa Premium Developer Program senilai USD1.500 atau setara dengan Rp14,5 juta (Rp9.693 per USD).
"Aplikasi ini baru pertama di Indonesia karena mampu mengubah speech bahasa Inggris menjadi bentuk teks," kata Eko Sakti, seperti yang disampaikan melalui rilis yang diterima Okezone, Jumat (21/12/2012).
Menurut Eko, ide pembuatan aplikasi software tersebut bermula ketika dirinya mengikuti program Daad Summer School di Bali yang bentuk pengajarannya menggunakan Bahasa Inggris. Saat itu dirinya berusaha mencatat, namun karena terlalu cepat, maka selalu tertinggal. Alhasil, saat di rumah, dia membuka catatannya dan merasa tambah bingung.
Karena itu, dia memutar otak untuk membuat aplikasi yang bisa mengubah bahasa verbal ke tulisan. Aplikasi tersebut, katanya, dapat di-upload ke ever note dan dapat diakses pada tempat lain. Bahkan, jika mobile phone tempat kita menyimpan data tertinggal di suatu tempat, maka kita masih bisa mengaksesnya di rumah atau di tempat lain.
"Keunggulan lain aplikasi ini juga tidak ada batasan dalam memasukkan jumlah kata. Sehingga, bisa digunakan sebagai subtitle film yang nantinya bisa dirubah dalam Bahasa Indonesia," paparnya.
Aplikasi yang diciptakan oleh Eko sukses meraih juara pertama dalam kompetisi Nokia Lumia Apps Olympiade yang yang berlangsung dari pertengahan November lalu. Dalam kompetisi itu, terdapat 428 developer peserta dari sekitar 40 kampus yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari seluruh peserta, terpilih 54 finalis dan 20 pemenang. Para pemenang mendapat medali emas dan diberi "dukungan" oleh Nokia berupa Premium Developer Program senilai USD1.500 atau setara dengan Rp14,5 juta (Rp9.693 per USD).
(mrg)
0 komentar:
Posting Komentar