PMN Share UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Merupakan Mata Rantai Sejarah

PMN Share UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Merupakan Mata Rantai Sejarah

Periode Perintisan universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 031 tahun 2002. Sejarah pendirian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan mata rantai sejarah perkembangan perguruan tinggi Islam Indonesia dalam menjawab kebutuhan pendidikan tinggi Islam modern yang dimulai jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada zaman penjajahan Belanda, Dr. Satiman Wirjosandjojo, salah seorang Muslim terpelajar, tercatat pernah berusaha mendirikan Pesantren Luhur sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam. Namun, usaha ini gagal karena hambatan dari pihak penjajah Belanda.
Lima tahun sebelum proklamasi kemerdekaan, Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) di Padang mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI hanya berjalan selama dua tahun (1940-1942) karena pendudukan Jepang. Umat Islam Indonesia tidak pernah berhenti menyuarakan pentingnya pendidikan tinggi Islam bagi kaum Muslim yang merupakan mayoritas pendudukan Indonesia. Pemerintah pendudukan Jepang kemudian menjanjikan kepada umat Islam untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Agama di Jakarta. Janji Jepang itu direspon tokoh-tokoh Muslim dengan membentuk yayasan di Muhammad Hatta sebagai ketua dan Muhammad Natsir sebagai sekretaris.

Pada 8 Juli 1945, bertepatan dengan 27 Rajab 1364, yayasan tersebut mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI berkedudukan di Jakarta dan dipimpin oleh Abdul Kahar Mudzakkir. Beberapa tokoh Muslim lain ikut berjasa dalam proses pendirian dan pengembangan STI. Mereka antara lain Drs. Muhammad Hatta, KH. Kahar Mudzakkir, KH. Wahid Hasyim, KH. Mas Mansur, KH. Fathurrahman Kafrawi, dan Farid Ma’ruf. Pada 1946, STI dipindahkan ke Yogyakarta mengikuti kepindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Yogyakarta. Sejalan dengan perkembangan STI yang semakin besar, pada 22 Maret 1948 nama STI diubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) dengan penambahan fakultas-fakulta baru. Sampai dengan 1948, UII memiliki empat fakultas, yaitu (1) Fakultas Agama, (2) Fakultas Hukum, (3) Fakultas Ekonomi, dan (4) Fakultas Pendidikan.

Kebutuhan akan tenaga fungsional di Departemen Agama menjadi latar belakang penting berdirinya perguruan tinggi agama Islam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Fakultas Agama UII dipisahkan dan ditransformasikan menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan—sesuai dengan namanya—bersastus negeri. Perubahan ini didasarkan kepada Peraturan Pemerintah (PP) No. 34 tahun 1950. Dalam konsideran disebutkan bahwa PTAIN bertujuan memberikan pengajaran studi Islam tingkat tinggi dan menjadi pusat pengembangan serta pendalaman ilmu pengetahuan agama Islam. Berdasarkan PP tersebut, hari jadi PTAIN ditetapkan pada 26 September 1950. PTAIN dipimpin KH. Muhammad Adnan dengan data jumlah mahasiswa per 1951 sebanyak 67 orang. Pada periode tersebut PTAIN memiliki tiga jurusan, yaitu Jurusan Tarbiyah, Jurusan Qadla (Syari’ah) dan Jurusan Dakwah.

Komposisi mata kuliah pada waktu itu terdiri dari bahasa Arab, Pengantar Ilmu Agama, Fiqh dan Ushul Fiqh, Tafsir, Hadits, Ilmu Kalam, Filsafat, Mantiq, Akhlaq, Tasawuf, Perbandingan Agama, Dakwah, Tarikh Islam, Sejarah Kebudayaan Islam, Ilmu Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Jiwa, Pengantar Hukum, Asas-asas Hukum Publik dan Privat, Etnologi, Sosiologi, dan Ekonomi. Mahasiswa yang lulus bakaloreat dan doktoral masing-masing mendapatkan gelar Bachelor of Art (BA) dan Doctorandus (Drs). Komposisi mata kuliah PTAIN tersebut merupakan kajian utama perguruan tinggi Islam yang terus berlanjut sampai masa-masa yang lebih belakangan. Gelar akademik yang ditawarkan juga terus bertahan sampai dengan dekade 1980-an.
Periode ADIA (1957-1960)

Kebutuhan tenaga fungsional bidang guru agama Islam yang sesuai dengan tuntutan modernitas pada dekade 1950-an mendorong Departemen Agama mendirikan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) di Jakarta. ADIA didirikan pada 1 Juni 1957 dengan tujuan mendidik dan mempersiapkan pegawai negeri guna mendapatkan ijazah pendidikan akademi dan semi akademi sehingga menjadi guru agama, baik untuk sekolah umum, sekolah kejuruan, maupun sekolah agama. Dengan pertimbangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan kelanjutan dari ADIA, hari jadi ADIA 1 Juni 1957 ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sama seperti perguruan tinggi pada umumnya, masa studi di ADIA adalah 5 tahun yang terdiri dari tingkat semi akademi 3 tahun dan tingkat akademi 2 tahun.

ADIA memiliki tiga jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Agama, Jurusan Bahasa Arab, dan Jurusan Da’wah wal Irsyad yang juga dikenal dengan Jurusan Khusus Imam Tentara. Komposisi kurikulum ADIA tidak jauh berbeda dengan kurikulum PTAIN dengan beberapa tambahan mata kuliah untuk kepentingan tenaga fungsional. Komposisi lengkapnya adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, Bahasa Ibrani, Ilmu Keguruan, Ilmu Kebudayaan Umum dan Indonesia, Sejarah Kebudayaan Islam, Tafsir, Hadits, Musthalah Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh Tasyri’ Islam, Ilmu Kalam/Mantiq, Ilmu Akhlaq/Tasawuf, Ilmu Fisafat, Ilmu Perbandingan Agama, dan Ilmu Pendidikan Masyarakat. Kepemimpinan ADIA dipercayakan kepada Prof. Dr. H. Mahmud Yunus sebagai dekan dan Prof. H. Bustami A. Gani sebagai Wakil Dekan.

Terdapat dua ciri utama ADIA. Pertama, sesuai dengan mandatnya sebagai akademi dinas, mahasiswa yang mengikuti kuliah di ADIA terbatas pada mahasiswa tugas belajar. Mereka diselekasi dari pegawai atau guru agama di lingkungan Departemen Agama yang berasal dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia. Kedua, sesuai dengan mandatnya untuk mempersiapkan guru agama modern, tanggung jawab pengelolaan dan penyediaan anggaran ADIA berasal dari Jawatan Pendidikan Agama (Japenda) Departemen Agama yang pada waktu itu memiliki tugas mengelola madrasah dan mempersiapkan guru agama Islam modern di sekolah umum.
Periode Fakultas IAIN al-Jami’ah Yogyakarta (1960-1963)

Dalam satu dekade, PTAIN memperlihatkan perkembangan menggembirakan. Jumlah mahasiswa PTAIN semakin banyak dengan area of studies yang semakin luas. Mahasiswa PTAIN tidak hanya datang dari berbagai wilayah Indonesia, tetapi juga datang dari negara tetangga seperti Malaysia. Meningkatnya jumlah mahasiswa dan meluasnya area of studies menuntut perluasan dan penambahan, baik dari segi kapasitas kelembagaan, fakultas dan jurusan maupun komposisi mata kuliah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ADIA di Jakarta dan PTAIN di Yogyakarta diintegrasikan menjadi satu lembaga pendidikan tinggi agama Islam negeri. Integrasi terlaksana dengan keluarnya Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 1960 tertanggal 24 Agustus 1960 bertepatan dengan 2 Rabi’ul Awal 1380 Hijriyah. Peraturan Presiden RI tersebut sekaligus mengubah dan menetapkan perubahan nama dari PTAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) al-Jami’ah al-Islamiyah al-Hukumiyah. IAIN diresmikan Menteri Agama di Gedung Kepatihan Yogyakarta.
IAIN With Wider Mandate

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu IAIN tertua di Indonesia yang bertempat di Ibukota Jakarta, menempati posisi yang unik dan strategis. Ia tidak hanya menjadi "Jendela Islam di Indonesia", tetapi juga sebaga simbol bagi kemajuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pembangunan sosial-keagamaan. Sebagai upaya untuk mengintegrasikan ilmu umum dan ilmu agama, lembaga ini mulai mengembangkan diri dengan konsep IAIN dengan mandat yang lebih luas (IAIN with Wider Mandate) menuju terbentuknya Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Langkah konversi ini mulai diintensifkan pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA dengan dibukanya jurusan Psikologi dan Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah, serta Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam pada Fakultas Syari’ah pada tahun akademik 1998/1999. Untuk lebih memantapkan langkah konversi ini, pada 2000 dibuka Program Studi Agribisnis dan Teknik Informatika bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Program Studi Manajemen dan Akuntansi. Pada 2001 diresmikan Fakultas Psikologi dan Dirasat Islamiyah bekerjasama dengan Al-Azhar, Mesir. Selain itu dilakukan pula upaya kerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB) sebagai penyandang dana pembangunan kampus yang modern; McGill University melalui Canadian Internasional Development Agencis (CIDA); Leiden University (INIS); Universitas Al-Azhar (Kairo); King Saud University (Riyadh); Universitas Indonesia; Institut Pertanian Bogor (IPB); Ohio University; Lembaga Indonesia Amerika (LIA); Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Bank BNI; Bank Mu’amalat Indonesia (BMI); dan universitas-universitas serta lembaga-lembaga lainnya.

Langkah perubahan bentuk IAIN menjadi UIN mendapat rekomendasi pemerintah dengan ditandatanganinya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 4/U/KB/2001 dan Menteri Agama RI Nomor 500/2001 tanggal 21 Nopember 2001. Selanjutnya melalui suratnya Nomor 088796/MPN/2001 tanggal 22 Nopember 2001, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional memberikan rekomendasi dibukanya 12 program studi yang meliputi program studi ilmu sosial dan eksakta, yaitu Teknik Informatika, Sistem Informasi, Akuntansi, Manajemen, Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Psikologi, Bahasa dan Sastra Inggris, Ilmu Perpustakaan, Matematika, Kimia, Fisika dan Biologi. Seiring dengan itu, rancangan Keputusan Presiden tentang Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga telah mendapat rekomendasi dan pertimbangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI dan Dirjen Anggaran Departemen Keuangan RI Nomor 02/M-PAN/1/2002 tanggal 9 Januari 2002 dan Nomor S-490/MK-2/2002 tanggal 14 Februari 2002. Rekomendasi ini merupakan dasar bagi keluarnya Keputusan Presiden Nomor 031 tanggal 20 Mei Tahun 2002 tentang Perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Periode UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Mulai 20 Mei 2002)

Dengan keluarnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Hamzah Haz, pada 8 Juni 2002 bersamaan dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan Lustrum ke-9 serta pemancangan tiang pertama pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana Islamic Development Bank (IDB). Satu langkah lagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menambah fakultas yaitu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (Program Studi Kesehatan Masyarakat) sesuai surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1338/ D/T/2004 Tahun 2004 tanggal 12 April 2004 tentang ijin Penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat (S1) pada Universitas Islam Negeri dan Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam tentang izin penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana (S1) pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor Dj.II/37/2004 tanggal 19 Mei 2004.

Sebagai bentuk reintegrasi ilmu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun akademik 2002/2003 menetapkan nama-nama fakultas sebagai berikut:

1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
2. Fakultas Adab dan Humaniora
3. Fakultas Ushuluddin
4. Fakultas Syari’ah dan Hukum
5. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
6. Fakultas Dirasat Islamiyah
7. Fakultas Psikologi
8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
9. Fakultas Sains dan Teknologi
10. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
11. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
12. Sekolah Pascasarjana

Hingga tahun 2008 wisuda ke-85 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menghasilkan alumni lebih dari 50.000 orang, baik lulusan Sarjana Strata Satu (S1) maupun  Sarjana Magister (S2) dan Sarjana Doktor (S3). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus berupaya menyiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan keagamaan dan ilmu ilmu terkait lainnya dalam arti yang seluas-luasnya. Simak pula Facebook Jejaring Sosial Fenomenal.

Sumber: Tentang UIN.

PMN Share Manfaat dan Langkah-Langkah Menjalankan SEO


arti seo 


PMN Share Apa arti SEO? Apa saja manfaatnya dan bagaimana langkah-langkah melakukannya?
SEO adalah singkatan dari search engine optimization (atau di-indonesiakan oleh wikipedia sebagai optimasi mesin pencari) merupakan proses untuk meningkatkan traffik melalui search engine ke suatu situs web dengan mengikuti kaidah dan algoritma mesin pencari. Harapannya, jika suatu web di-SEO-kan, web tersebut berada di posisi teratas hasil pencarian sehingga berpeluang lebih besar untuk mendapatkan pengunjung.

Keuntungan SEO

  • Karena web anda berada di posisi teratas, maka traffik (kunjungan) ke website anda akan meningkat.
  • Sebagai salah satu meningkatkan daya saing
  • Meningkatkan penjualan
  • Sebagai salah satu cara memperkuat top of mind dan branding di internet.

Langkah-langkah Menerapkan SEO

Secara dasar, SEO dibagi dua yaitu SEO on-page dan off page. SEO on page berupa pembenahan di dalam situs web sedangkan off-page merupakan optimasi dari luar web anda.
Langkah-langkahnya bagaimana?
1. Riset keyword
Jika situs web anda masih baru, anda perlu tahu apa saja keyword-keyword yang perlu anda kuasai. Contohnya, misal suatu web bergerak di bidang jasa pengiriman barang. Anda bisa gunakan keyword tool untuk mengetahui jumlah pencarian yang terbanyak.


riset seo

Untuk mengenali kompetitor anda, anda bisa cocokkan dengan mengetikkan kata kunci anda tersebut di google.

seo

2. Optimasi SEO On-Page
Berikutnya benahi situs web anda agar mengikuti kaidah algoritma search engine, termasuk dengan menanamkan keyword-keyword anda. Pada optimasi on-page ini meliputi

  • memasukkan keyword pada title tag. Jumlah karakter pada title tag ini kalau bisa tak lebih dari 70 karakter.
  • memasukkan keyword pada Meta description. kalimatnya maksimal 156 karakter.
  • maksimalkan internal link building
  • Gunakan juga header tags
  • Masukkan juga keyword anda pada gambar dan ALT tags
3. Optimasi SEO Off-page
Pada optimasi off page, optimasi yang anda lakukan di luar web anda untuk mendapatkan backlink yang menuju web anda. jenis backlink ini bermacam-macam, seperti backlink dari social bookmark, dari social network, backlink dari web lain, dari memasukkan artikel di ezine, atau dari backlink komentar seperti yang banyak dilakukan teman-teman dengan berkomentar di blog ini. 

 
Selanjutnya, anda harus jalankan hal tersebut secara berkelanjutnya, dan jangan lupa untuk memantau hasilnya. Kalau minggu kemarin misalnya web anda masih bertengger di halaman 10 untuk kata kunci anda, dan minggu ini sudah naik ke posisi ke-8, berarti ada kemajuan dari SEO yang anda lakukan.
Yang jelas, SEO ini tak bisa instant. Harus dilakukan bertahap dan berkelanjutan. Kalau ingin yang cepat, bisa gunakan iklan PPC.
Yang jelas lagi, anda harus siap untuk perubahan algoritma yang bisa mengguncang atau bahkan meluluhlantakkan posisi web anda. So, anda harus terus belajar mengenai tips-tips seo terbaru dan mengikuti perkembangan dari search engine.

Saya tunggu komentar anda. Salam Berkelimpahan!

PMN Share Kapan Bisnis Anda Terhitung Sukses ?


kapan bisnis sukses 


PMN Share Kapan sebuah bisnis disebut sukses? Apakah saat pembeli datang terus-menerus silih-berganti? Atau saat kondisi keuangan bisnis sangat kuat? Atau pada saat yang bagaimana?
Tentu banyak kriteria mengapa sebuah bisnis disebut sukses. Dari sekian banyak kriteria tersebut, berikut beberapa tanda-tanda bisnis sukses.

Ciri-Ciri Bisnis Sukses

  1. Bisnis anda mencetak keuntungan. Ya, selamat bisnis anda sudah menghasilkan keuntungan. Itu artinya bisnis anda mampu tumbuh dengan baik dan diterima oleh pasar.
  2. Saat konsumen mencari-cari produk anda. Saat mereka memburu produk anda. Bahkan rela antri agar tak sampai kehabisan, dan mereka kemudian menjadi langganan.
  3. Saat anda tetap mendapatkan uang meski sedang liburan. Saat itu berarti bisnis anda sudah berjalan dengan baik, walau anda tinggal jalan-jalan.
  4. Diliput media. Saat media meliput bisnis anda, berarti mereka pun “mengakui” keberhasilan bisnis anda.
  5. Saat konsumen merasakan manfaat dari produk anda. Bahwa produk yang dibelinya telah memberi perubahan lebih baik bagi hidupnya.
  6. Saat bisnis anda berhasil membuka lapangan kerja baru. Semakin banyak orang yang terlibat dalam bisnis sukses anda.
  7. Saat konsumen merekomendasikan produk anda. Ya, saat konsumen anda dengan senang hati ikut mempromosikan produk anda. Pastinya mereka tak akan sembarangan untuk merekomendasikan sebuah produk jika belum pernah merasakan manfaatnya.
Ada tambahan lain, teman? Atau mungkin ada yang mau mengatakan kalau bisnis sukses itu jika sudah mencapai 1 juta us dollar? :)

PMN Share Hati-Hati Berkata Pada Konsumen Anda


menangani keluhan konsumen 

PMN Share Berhubungan dengan konsumen, terkadang tidak mudah. Anda perlu berhati-hati agar kata-kata yang anda ucapkan tidak menyinggung atau bahkan melukai hati konsumen. Di bawah ini adalah daftar kata-kata yang sebaiknya tidak anda katakan pada konsumen anda.
Apa sajakah itu? Berikut ini kata-kata yang sebaiknya anda hindari pada konsumen.
  • “Apa masalah anda?”
    Kata-kata seperti ini mungkin lazim anda dengar ketika hendak komplain suatu hal. Padahal kalimat tersebut terkesan kurang sopan.
    Kalimat yang lebih tepat dipakai adalah “Ada yang bisa saya bantu?”. Dan biarkan konsumen menjelaskan persoalan yang sedang dihadapinya.
  • “Saya tidak tahu”
    Kata “saya/kami tidak tahu” mengesankan ketidakpedulian anda dalam melayani konsumen. Jika anda memang tidak memahami persoalan konsumen, sebaiknya anda ganti jawaban tersebut misalnya dengan “saya coba tanyakan dulu pada atasan saya”.
  • “Saya tidak bisa melakukan hal itu”
    Misalkan ada konsumen anda yang meminta anda melakukan sesuatu yang melampaui kewenangan anda, anda sebaiknya tidak mengatakan “saya tidak bisa melakukan itu” Sebab kalimat tersebut bernada negatif.
    Jawaban yang lebih tepat bisa diganti misalnya dengan “Apa yang bisa saya lakukan adalah…”.
  • “Itu bukan tugas saya”
    Hal ini mungkin salah satu kalimat yang paling sering anda dengar. Ketika anda komplain pada orang yang bukan menangani kasus yang anda hadapi, anda akan mendapati jawaban tersebut.
    Kalimat yang lebih baik untuk dilontarkan jika mendapati situasi tersebut misalnya “Saya sangat senang untuk mengantar anda menemui orang di bagian yang menangani permasalahan ini.”
  • Menyebutkan Harga yang tidak pas
    Misal anda ditanya seorang customer, dan ditanya berapa biayanya, lalu anda menjawab misal antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta. Ini merupakan jawaban yang tidak tepat. Selain karena adanya faktor ketidakjelasan, meski anda sebutkan range harga, tapi yang konsumen akan ingat adalah harga yang lebih rendah. Jadi jika nantinya misalnya biaya yang dikenakan konsumen adalah harga yang tertinggi, konsumen bisa mengungkit-ungkitnya dan mungkin saja kecewa.
    Bagaimana sebaiknya? Sebaiknya sebutkan harga yang tepat. Tidak menggunakan kisaran. Misal biayanya Rp 700ribu, sebutkan 700 ribu, Jangan sebutkan kisaran harga antara Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu.
  • Kata “Kami minta maaf, tapi…”
    Saat anda meminta maaf karena konsumen komplain dengan pelayanan anda, jangan pernah ikuti dengan kata “tapi”. Sebab kata “tapi” menandakan bahwa anda tak tulus untuk meminta maaf. Ada alasan yang masih anda berikan untuk membela diri. Sebaiknya bagaimana?
    Ganti kata “tapi” tersebut dengan kata “dan”. Kata “dan” lebih bersifat netral daripada kata “tapi” yang mengandung pertentangan. Katakan “Kami minta maaf dan ini solusi yang kami tawarkan”. Kalimat tadi lebih baik daripada “Kami minta maaf, tapi kami punya solusinya.”
  • Kata “Anda harus…”
    Misalnya muncul ucapan “Anda harus datang ke bagian X untuk menyelesaikan persoalan tersebut.” Kata “harus” berkesan memaksa. Sebab itu sebaiknya anda hindari ketika berhubungan dengan konsumen.
    Sebaiknya, anda ganti dengan bentuk kalimat penawaran. Misal, “Maukah anda ke bagian X yang menangani persoalan tersebut?” atau “Saya akan antar anda ke bagian X untuk membantu anda.”
Menggunakan kata-kata yang tepat sangat penting untuk menjaga kepuasan konsumen. Menggunakan kata-kata seperti di atas juga bukan hanya dibutuhkan oleh bagian customer service, namun sebaiknya dipelajari oleh seluruh anggota suatu perusahaan. Sebab hakikatnya persoalan menangani konsumen dengan baik adalah tugas bersama seluruh komponen dalam suatu usaha.
Ada komentar atau kata-kata lain yang ingin anda sampaikan? Mari sharing-kan Di Kotak Komentar

PMN Share Direktori Penerjemah Indonesia


Direktori Penerjemah Indonesia adalah sebuah blog direktori Indonesia berbasis blogspot yang secara khusus dihadirkan bagi rekan-rekan yang berprofesi sebagai penerjemah dan pengelola biro jasa penerjemahan agar bisa mempromosikan profesinya sebagai seorang penerjemah dan usahanya dibidang jasa terjemahan melalui sebuah media promosi online. Rekan-rekan juga bisa mengirim atau mensubmit artikel-artikel terjemahan yang kesemuanya itu dihadirkan secara gratis khusus bagi rekan-rekan penerjemah nusantara.

Selain sebagai media promosi iklan online dan media kirim / submit artikel terjemahan, Blog Direktori Penerjemah Indonesia juga menyediakan tempat bagi siapa saja yang kini tengah membutuhkan tenaga-tenaga penerjemah atau juru bahasa asing (interpreter) agar dapat memasang iklan lowongan penerjemah atau lowongan juru bahasa asing secara gratis disini. Bagi yang ingin langsung mempromosikan profesi atau biro jasanya silahkan klik Mendaftar dan untuk kirim artikel silahkan mengklik Kirim Artikel.

Maju Dan Tumbuh Berkembang dunia terjemahan Indonesia

PMN Share Penolakan Kurikulum 2013


 
PMN Share Penolakan Kurikulum 2013 , Forum Komunikasi Peduli Pendidikan Republik Indonesia (FKPPRI), yang beranggotakan pakar, praktisi, dan pengamat pendidikan menolak kurikulum 2013. Perubahan kurikulum dinilai tidak berdasarkan kajian yang menyeluruh. "Kurikulum 2013 amat sentralistik, bertentangan dengan semangat reformasi yang menghendaki desentralisasi, yaitu desentralisasi pengelolaan pendidikan".
 
"Belum ada riset dan evaluasi  yang mendalam dan sungguh-sungguh tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), baik berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi maupun Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan," kata Koordinator FKPPRI Darmin Mbula dalam surat pernyataan sikap yang diterima, Senin (17/12/2012). 
 
Kurikulum model KTSP yang dikembangkan berdasarkan pedoman dan rambu-rambu yang ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) menghargai otonomi guru dan sekolah serta keanerakagaman budaya dan konteks setempat. Kurikulum model KTSP memberi peluang bagi guru dengan harapan model KTSP dapat menjadi pedoman bagi  guru dalam menyusun silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah dan potensi daerah masing-masing. Sedangkan kurikulum 2013 jelas tidak menghargai otonomi guru, sekolah, dan daerah.
 
Kurikulum 2013 amat sentralistik, bertentangan dengan semangat reformasi yang menghendaki desentralisasi, yaitu desentralisasi pengelolaan pendidikan agar dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan kondisi daerah.
Bukti nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti tercermin dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan maupun pelaksanaannya di sekolah.
 
Sebaliknya, untuk kurikulum 2013, baik perencanaan maupun penyusunan silabus serta penyusunan dan penerbitan buku pelajaran ditentukan dan dilakukan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (sentralisasi). Hal ini berdampak pada deprofesionalisasi guru dan mengabaikan konteks sosial budaya dari komunitas lokal yang amat ditekankan oleh model KTSP (2006). 
 
Perubahan atau pergantian KTSP (2006) ke kurikulum 2013 tidak berdasarkan alasan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan serta landasan hukumnya tampak mengada-ada sebagai rasionalisasi perubahan kebijakan.
 
Penyusunan Kurikulum 2013 tidak berdasarkan kajian yang mendalam dan transparan terhadap situasi yang  menjadi alasan kuat perlunya kurikulum 2013. Rumusannya amat sangat normatif berdasarkan spekulasi tanpa dukungan hasil riset dan ujicoba inovasi di lapangan. Sosialisasi atau uji publik kurikulum 2013 tidak fair, hanya pada kalangan dan waktu terbatas, tidak disertai dokumen kurikulum yang dirancang, hanya dalam bentuk file powerpoint dan tergesa-gesa.
 
"Masyarakat tidak diberi ruang dengar pendapat, dan ada kesan 'dipaksakan', hanya sekadar legitimasi. Toh Pemerintah tetap akan memaksakan berlakunya kurikulum 2013. Masyarakat bingung seolah-olah dipaksa 'membeli kucing dalam karung', yang belum jelas alasan, tujuan, bentuk, dan isinya," papar Darmin.
 
Jumlah mata pelajaran dalam kurikulum 2013 dikurangi dengan maksud mengurangi beban belajar siswa, namun muatannya berlipat ganda karena mengikuti alur pikiran kompetensi inti dan jumlah jam pelajaran per minggu ditambah. Dampaknya adalah beban belajar siswa semakin berlipat ganda.
Selain itu, rumusan kompetensi inti tidak berdasarkan kajian mendalam dan hasil riset dan inovasi. Hubungan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran tidak koheren sehingga berdampak meningkatnya kepadatan kompetensi dan materi pada tiap mata pelajaran.
Semoga artikel yang berjudul Penolakan Kurikulum 2013 ini bermanfaat bagi kita semua. amiin.

 

PMN Share Ebook Kamus Lengkap Indonesia Jepang

kamus penerjemah jepang

Kamus adalah kumpulan kata-kata dalam satu atau lebih bahasa yang spesifik, yang umumnya disusun berdasarkan abjad dengan informasi penggunaannya, definisinya, etimologinya, fonetiknye, pengucapannya dan informasi lainnya. Kamus dapat dianggap sebagai produk leksikografis yang ditandai dengan tiga fitur utamanya, yaitu : (1) Disiapkan untuk satu atau lebih fungsi, (2) Berisi data-data yang telah dipilih untuk tujuan memenuhi fungsi-fungsi tersebut, dan (3) Link leksikografis yang strukturnya membangun hubungan antara data-data tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan memenuhi fungsi kamus itu sendiri.
Di era globalisasi saat ini, kamus menjadi sebuah kebutuhan seiring dengan meningkatnya minat kebanyakan orang saat ini untuk memahami dan belajar bahasa asing. Kamus akan menjadi sangat penting dikala seseorang yang berprofesi sebagai penerjemah, khususnya penerjemah bahasa Jepang, akan menerjemahkan suatu proyek terjemahan. Untuk itu pada artikel kali ini, Blog Penerjemah LPBT Jakarta ingin berbagi sebuah Kamus Lengkap Indonesia Jepang.



Berbeda halnya dengan aplikasi kamus yang pernah juga kami share pada artikel Aplikasi Bagus Untuk Penrjemah Bahasa Inggris, yang kali ini akan di share adalah berupa sebuah Ebook Kamus Lengkap Indonesia Jepang. Ebook kamus ini berisi kurang lebih 267 halaman yang dilengkapi oleh huruf kanji Jepang dan memang sangat cocok bagi Anda yang berprofesi sebagai Penerjemah Bahasa Jepang. Kamus Indonesia Jepang ini aslinya disusun oleh sebuah Sanggar Bahasa, yang kemudian kami susun ulang agar pengguna dapat dengan mudah menggunakannya.



Berminat memiliki Ebook Kamus Lengkap Indonesia-Jepang ini? Silahkan Anda langsung mendownloadnya dengan mengklik link download via Mediafire di bawah ini.











Pass : lpbtjakarta





Demikian artikel mengenai Ebook Kamus Lengkap Indonesia Jepang ini dan semoga bermanfaat.


 


Informasi Artikel:
Deskripsi: Ebook Kamus Lengkap Indonesia Jepang
Diulas oleh: LPBT Jakarta
Ulasan: Download ebook kamus lengkap bahasa Indonesia ke Jepang
Rating: 4.5



-->

PMN Share Cara Mengemudi Di Perkotaan Agar Hemat BBM



PMN Share Bagi masyarakat perkotaan, jalanan padat sudah menjadi makanan sehari-hari. Tapi, tahukah Anda kalau dengan memanfaatkan gaya inersia (kelembaman), konsumsi bahan bakar dapat dihemat.

"Sebagaimana Anda ketahui, di dalam kota trafficnya padat, ada banyak lampu lalu lintas, macet sana sini, banyak sekali faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya pemborosan bahan bakar," kata pereli legendaris asal Jepang, Hiroshi Masuoka.

"Di perkotaan, jalannya mobil harus disesuaikan dengan mobil-mobil lain di sekelilingnya, mempercepat, memperlambat, mengerem, berhenti, sehingga membuat pemakaian bahan bakar tidak bisa lagi dihemat," ujar Masuoka di Denpasar, Bali.

Lebih lanjut Masuoka memaparkan kalau di dalam kota, ada pola berkendara yang dia jabarkan sebagai berikut: Mulai berjalan, akselerasi, meluncur, gaya inersia (pedal gas OFF), pengereman, dan berhenti.

Kadang-kadang mobil-mobil ber-cc besar, ada juga yang memanfaatkan akselerasi cepat namun untuk mobil bermesin kecil, lebih baik anda menurut Masuoka melakukan akselerasi santai apalagi kalau di depan ada antrean mobil atau lampu merah berikutnya yang jaraknya dekat, lebih baik anda melakukan akselerasi santai saja.

Cara meluncur dengan kecepatan tetap setelah anda mulai jalan dan akselerasi, tentu meluncur dengan kecepatan normal, point yang harus diperhatikan saat meluncur dengan kecepatan normal adalah, sebisa mungkin pakai gigi tinggi dan penginjakan pedal gas sesedikit mungkin.

Kondisi yang bisa dianjurkan untuk menghemat bahan bakar adalah berjalan dengan kecepatan 50-70 km/jam.

Lalu bagaimana memanfaatkan inersia?

"Bayangkan saat Anda mempercepat kendaraan anda, tiba-tiba di depan macet ataupun ada lampu merah, tentu apa yang sudah anda lakukan itu menjadi sia-sia," jelasnya.

"Adalah lebih baik bila anda memanfaatkan gaya inersia, dimana mobil yang sudah meluncur, anda lepaskan injakan kaki pada pedal gas, biarkan gaya inersia yang membuat kendaraan tetap meluncur," tambahnya.

"Terlebih mobil injeksi, di mana saat deselerasi computer akan memutus aliran menghentikan supply bahan bakar pada sebelum engine mencapai 1.200 rpm, menjadi hematlah pemakaian bahan bakar anda," ujarnya.

Karena itu, Masuoka pun menganjurkan agar kita pandai-pandai mengatur waktu yang tepat dengan banyak menggunakan gaya dorong inersia ini. Misalnya tidak ada mobil lain di belakang, anda luncurkan saja tanpa mengerem sampai lampu lalu lintasnya berubah hijau, anda tidak perlu berhenti.

Manfaatkan pula engine brake untuk memperlambat mobil. Ini menurut Masuoka dapat menghemat bahan bakar cukup signifikan.

"Pada saat engine-brake injeksi bahan bakar dihentikan sampai 0 dengan tetap mempunyai sistem yang mengatur agar bahan bakar akan tersuplai kembali saat dibutuhkan engine untuk idling," katanya.

Sementara ketika melewati perempatan luas, atau melintasi rel, atau rel yang di tinggikan, sebagai misal ketika melintas harus melewati jalan menanjak serta turunan sepanjang 200-300 meter, ada pula yang harus diperhatikan.

"Pertama kita dihadapkan pada tanjakan, dimana kita harus berakselerasi sampai dicapai momentum yang cukup untuk mencapai ujung tanjakan, kemudian dipertengahan jalan menanjak itu lepaskan pijakan dari pedal gas," jelasnya.

"Sama seperti di jalan datar, energy yang masih tersimpan akan terus memberi gaya dorong. Gaya tersebut diubah menjadi energi. Dengan begitu anda menyelesaikan jalan menanjak dengan efektif," lugasnya.

"Bila akselerasi yang tadi dilakukan mencukupi, kita sudah tidak usah lagi menekan pedal gas walaupun sisa tanjakan terakhir masih ada," katanya lagi.

Selanjutnya, Masuoka mengatakan kalau setelah puncak tanjakan tenaga mesin sudah habis, namun yang dihadapi kemudian adalah turunan, saat itu pedal gas bisa dilepaskan, tidak perlu ditekan karena adanya efek gravitasi.

"Prinsipnya Anda harus menyeimbangkan energi kecepatan dengan energi posisi," tuntasnya.